Gerakan Bye Bye Plastic Bags yang digagas Melati dan Isabel Wijsen dari Bali mengajarkan bahwa usia muda bukan penghalang untuk berbuat besar. Mereka memulai kampanye ini saat masih berusia 10–12 tahun dan berhasil mendorong pemerintah Bali melarang kantong plastik sekali pakai. Dari sini kita belajar pentingnya kreativitas dalam aksi, seperti mengadakan kegiatan unik untuk menarik perhatian masyarakat, keberanian bertindak bahkan dengan aksi mogok makan demi perubahan, serta menjadikan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat sebagai dasar perubahan. Gerakan ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, komunitas, dan pemerintah, serta membentuk kepemimpinan pemuda yang mampu menjadi suara di tingkat lokal maupun internasional.