hukum bacaan huruf Ra' pada setiap kata yang Anda berikan. * وَ أَرْسَلَ (wa arsala) * Hukum Bacaan: Tafkhim (Tebal) * Alasan: Huruf Ra' (ر) pada kata ini berharakat sukun (mati), dan huruf sebelumnya, yaitu hamzah wasal (أ), berharakat fathah (a). Jika Ra' sukun didahului oleh huruf berharakat fathah atau dammah, maka Ra' dibaca tebal. * فَبَشِّرْهُ (fabash-shirhu) * Hukum Bacaan: Tarqiq (Tipis) * Alasan: Huruf Ra' (ر) pada kata ini berharakat sukun (mati), dan huruf sebelumnya, yaitu syin (ش), berharakat kasrah (i). Jika Ra' sukun didahului oleh huruf berharakat kasrah, maka Ra' dibaca tipis. * بِقِرْطَاسٍ (biqirthosin) * Hukum Bacaan: Tafkhim (Tebal) * Alasan: Huruf Ra' (ر) pada kata ini berharakat sukun (mati), dan huruf sebelumnya, yaitu qaf (ق), berharakat kasrah (i). Namun, huruf Ra' ini bertemu dengan huruf isti'la' (huruf yang dibaca tebal), yaitu tha' (ط), pada kalimat yang sama. Dalam kondisi ini, Ra' tetap dibaca tebal (Tafkhim). Ini adalah salah satu pengecualian dalam hukum bacaan Ra'.