Penjelasan:1. Proses pembentukan ikatan kovalena) Boron dan Fluorin (membentuk BF₃)Boron punya 3 elektron valensi, tiap fluorin punya 7.Masing-masing fluorin membutuhkan satu elektron untuk lengkap oktet, boron membagi satu elektronnya dengan tiga F, sehingga terbentuk 3 ikatan tunggal B–F.Boron akhir-akhirnya hanya punya 6 elektron (pengecualian oktet).Struktur (diskripsi): B di tengah, tiga F mengelilingi, setiap ikatan B–F adalah pasangan elektron bersama. Masing-masing F juga punya 3 pasang elektron bebas.b) Klor dan Oksigen (membentuk OCl₂)Oksigen punya 6 elektron valensi, tiap klor punya 7.O pada posisi sentral membentuk dua ikatan tunggal O–Cl dengan dua Cl.Oksigen juga punya dua pasang elektron bebas, masing-masing klor punya tiga pasang elektron bebas.Tidak ada pengecualian oktet di sini: semua atom memiliki oktet lengkap.c) Fosfor dan Iod (membentuk PI₃)Fosfor punya 5 elektron valensi, tiap iod punya 7.Fosfor di tengah membentuk tiga ikatan tunggal P–I dengan tiga I, sehingga fosfor memiliki total 8 elektron (octet terpenuhi).Masing-masing I punya tiga pasang elektron bebas.Ini ikatan kovalen biasa, tidak ada pengecualian oktet pada P atau I.---2. Rumus Lewis Xenon Tetrafluorida (XeF₄)Xenon punya 8 elektron valensi, tiap fluor membutuhkan 1 elektron untuk membentuk ikatan.Xe membentuk empat ikatan tunggal Xe–F, menggunakan 4 pasang elektron (8 e), tersisa 4 elektron (2 pasang) yang menjadi lone pair pada xenon.Dua pasangan bebas ini ditempatkan saling berhadapan agar gaya tolak-menolak minimal → konfigurasi planar persegi (square planar).Struktur: Xe di tengah, empat F di keempat sisi, dua lone pair di atas dan bawah bidang (menghasilkan bentuk planar).Semua F punya oktet lengkap, xenon mempunyai expanded octet (total 12 elektron di sekitarnya).---3. Ikatan kovalen koordinasi pada SO₃Lewis utama SO₃ digambarkan dengan tiga ikatan rangkap S=O (struktur resonansi), sehingga S tampak memiliki 12 elektron (expanded octet).Dalam salah satu representasi resonansi, bisa dianggap bahwa satu oksigen “mendonorkan” sepasang electron bebasnya ke sulfur, membentuk ikatan koordinasi yang kadang digambarkan dengan panah dari O menuju S (O → S), menghasilkan struktur dengan muatan formal (S⁺ dan O⁻) yang beresonansi dengan bentuk S=O.Jadi: ikatan kovalen koordinasi bisa ditunjukkan sebagai panah dari sepasang elektron bebas oksigen ke pusat sulfur pada salah satu bentuk resonansinya. Ini menjelaskan delokalisasi elektron dan sifat antara ikatan tunggal/ganda dalam SO₃.---4. Pengecualian oktet pada nomor 1 dan 2Ada:BF₃ (dari soal 1a): Boron hanya memiliki 6 elektron di sekelilingnya setelah membentuk tiga ikatan tunggal dengan fluor, pengecualian oktet karena belum mencapai 8, tapi stabil karena boron kekurangan elektron.XeF₄ (nomor 2): Xenon menggunakan orbital d-nya untuk menampung lebih dari 8 elektron (total 12), ini disebut expanded octet.SO₃: Sulfur juga memiliki expanded octet (12 elektron) dalam bentuk resonansi S=O, yang tidak melanggar aturan karena berada di periode 3 ke atas sehingga bisa memperluas oktet.Alasan:Atom seperti Boron (periode 2, tetapi dengan elektron sedikit) bisa stabil meskipun tidak mencapai oktet penuh.Atom seperti Xenon dan Sulfur (periode 3 ke atas) memiliki orbital d kosong yang memungkinkan mereka menampung lebih dari 8 elektron di kulit valensi, sehingga bisa membentuk expanded octet.---Ringkasan singkat:1. BF₃: 3 ikatan B–F, boron pengecualian oktet (6 e).2. OCl₂: O di tengah dengan dua Cl, semua oktet terpenuhi.3. PI₃: P dengan tiga I, oktet terpenuhi.4. XeF₄: Xe pusat dengan 4 F + 2 lone pair → expanded octet.5. SO₃: Struktur resonansi dengan S=O dan dalam salah satu bentuk ada ikatan koordinasi (O → S).6. Pengecualian oktet: BF₃ (kurang oktet), XeF₄ dan SO₃ (expanded oktet).---Bantu kasih like-nya ya apabila jawaban ini membantu. Terima kasih.