Jawaban:Kita sudah memiliki bahasa nasional (bahasa Indonesia), yaitu wwwyt. 20 Oktober 1920 dibubarkan. Hingga Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia bukanlah salah satu bahasa Indonesia yang paling populer. Jika yang Anda maksud bukan bahasa dogéran (bahasa laa) banjur lang: Kita tetap memperkuat bahasa daerah, karena budaya asht bangit lestinn bahasa daerah juga dijamin oleh UUD 1945.Bahasa Melayu telah menjadi bahasa Indonesia. Meskipun sebagian besar siswa meninggalkan bahasa Indonesia tanpa dipilih, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa nasional (pemersatu) masyarakat dunia. Alasannya, antara lain, karena adanya bahasa-bahasa daerah yang aktif (banyak penutur merasa telah menang, semuanya telah kalah, termasuk bahasa Jawa, yang memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi). Dalam setiap bahasa, ada dua kelompok seperti Duning yang cukup berani untuk menang, belum jelas apakah bahasa Jawa akan menang.Taurt ilo UNESCO s agetokakétapunan yên rate kepunatan basa Jasa 4,1min Iprone basa Bali dan mung 2,1% Ing alcher abad XXI, basa dhadrah ing donya dignitung mung kan 105 . Wah kenapa menyebalkan sekali. Bahasa Bamur kopriyé nesibé Di negara kita banyak bahasa daerah yang minim penuturnya, misalnya 2 Tondano(Sulawesi), Tanimbiar (Nusa Tenggara), Ogan (Sumatera Selatan), Buru (Maluku), Nak'a (NTT), dan sangat banyak di Inan (Papua). Namun, demi keberlangsungan bahasa Jawa, bahasa ini harus tetap dituturkan oleh setidaknya 100.000 orang, karena laju kepunahan bahasa Jawa sama, yaitu fase bahasa Towa yang lambat namun pasti akan punah. Sebagai benteng terakhir untuk mencegah bahasa Jawa semakin punah dan usang, yang utama tentu saja adalah penuturnya sendiri, dengan dukungan dari pemerintah, baik media massa cetak maupun elektronik. Dengan adanya otonomi daerah, pemerintah daerah di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur perlu membuat peraturan dan kebijakan di bidang pendidikan, penyiaran, dan sebagainya, agar kita dapat terus hidup dan melestarikan bahasa MIK.Bahasa pengantar untuk siswa TK kelas 50 masih 50% bahasa Jawa. Jangan seperti itu, di kelompok bermain dan Tx, mereka malah diajarkan berbicara dan menulis dalam bahasa lain. Sejak kelas empat sekolah dasar, mereka masih menggunakan pengantar bahasa dasar, tetapi bahasa Jawa diajarkan sampai sekolah menengah atas sebagai muatan lokal wajib yang menentukan kemampuan mereka untuk naik kelas. Kurikulum bahasa Jawa disusun, yang bertujuan untuk memastikan siswa dapat menggunakan bahasa Jawa dengan lancar, membaca dan menulis dengan baik (mengarang), termasuk aksara Jawa. Para pekerja kantor Pereda diharapkan melakukan diskusi antara karyawan dan tamu dalam bahasa Jawa setiap hari. Stasiun radio dan TV diharuskan menyiarkan acara dan budaya Jawa dengan menggunakan bahasa Jawa, dan suara film/film asing diubah ke bahasa Jawa. Lawa didorong untuk melakukan hal ini dengan membuat sekolah dan kantor saling berlangganan, karena pada hakikatnya, pembelajaran bahasa Jawa juga merupakan langkah akhir dalam pengembangan budaya dan budaya Jawa.Lebih penting lagi, bahasa yang merupakan salah satu bahasa tersulit di dunia ini harus digunakan di kelas di rumah. Anak-anak diajarkan berbicara bahasa Jawa agar mereka mahir berbicara dan mempraktikkan bahasa Jawa, sehingga mereka tidak perlu belajar bahasa Indonesia. Anak-anak harus mampu berbicara bahasa Indonesia di keluarga mereka, karena radio, TV, dll. selalu menggunakan bahasa Indonesia. Jika seorang anak belajar bahasa Jawa, mereka pasti akan kesulitan dan tidak bisa berbicara, yang akan membuat mereka semakin sulit.Kami sangat prihatin karena masyarakat sendiri belum mencintai atau bahkan menggunakan bahasa Jawa. Kita patut berbangga memiliki bahasa, aksara, dan budaya yang luar biasa ini. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama memperindah bahasa Jawa. Jika bahasa Jawa hilang, berarti kita telah kehilangan aset budaya yang berharga tanpa kompensasi apa pun. Akhir kata, kami mengucapkan Selamat Hari Bahasa Internasional (HBI).Penjelasan:cuman ini yang maaf kalo ad yg salah