Asal usul desa Pagerbarang
Answer (4)
Wow, now this one is a hard one, took me quite a while to figure it out but here it is: 120.904 ( x ) + 122.904 ( 1 − x ) = 121.76 120.904 x − 122.904 x + 122.904 = 121.76 − 2 x + 122.904 = 121.76 − 2 x = − 1.144 x = .572 1 − .572 = .428 The abundances of the two isotopes is: Antimony-121 = 57.2% Antimony-123 = 42.8%
To find the abundance of each isotope of antimony , set up a system of equations using the average atomic mass. Solve the system of equations to find the abundances. Double-check the average atomic mass provided. ;
The abundance of antimony-121 is approximately 57.2%, while the abundance of antimony-123 is about 42.8%. This is determined using a weighted average of the isotopes' masses and the average atomic mass of antimony. The equation used allows us to solve for the fractional abundances of each isotope.
;
Desa Pagerbarang memiliki beberapa versi cerita asal-usul, namun secara umum disebutkan bahwa daerah ini dulunya berfungsi sebagai kawasan pengawasan atau penjagaan terhadap barang-barang penting milik kerajaan atau penguasa setempat. Nama "Pagerbarang" sendiri dari bahasa Jawa bisa diartikan sebagai "pagar (pengaman) barang," yang mengacu pada fungsi desa tersebut sebagai zona pengamanan atau pemantauan terhadap harta benda berharga.Selain itu, ada pula kisah tradisional yang mengaitkan nama Pagerbarang dengan keberadaan tokoh-tokoh atau leluhur yang menetap di wilayah ini sejak lama, serta perkembangan masyarakat dan pemukiman yang berlangsung secara bertahap di sekitar desa. Informasi rinci terkait tokoh atau sejarah awal desa ini belum pasti dan terdapat beberapa versi yang beredar, sehingga masyarakat setempat terus berusaha menjaga dan melestarikan warisan sejarah tersebut.Singkatnya, Desa Pagerbarang dikenal sebagai wilayah yang awalnya berperan sebagai tempat pengamanan barang-barang penting kerajaan dengan perkembangan masyarakatnya yang khas di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
