HotelInfantesAgres - Tempat Tanya Jawab Pelajaran & Ilmu Pengetahuan Logo

In PPKn / Sekolah Menengah Atas | 2025-07-11

buatalah resumen tentang dasar kebijakan publik dan teori pendekatan dalam kebijakan publik

Asked by Mindiva4220

Answer (4)

We know that Mr. White takes three 10-minutes breaks every 6 hours.
If he travels for 36 hours, he will have 18 breaks. It's because 36 hours is 6 times 6 hours and 6 * 3 = 18.
We can also calculate that 18 10-minutes breaks is 180 minutes of breaks overall. It means that when travelling for 36 hours, Mr. White will have 3 hours of breaks.

Answered by SlowZasob | 2024-06-10

Mr. White would take 18 breaks if he travels for 36 hours, as he takes 3 breaks every 6 hours. ;

Answered by ritakannojiya1 | 2024-06-24

Mr. White took a total of 18 breaks during his 36 hours of travel. This is calculated based on having 6 intervals of 6 hours each, where he takes 3 breaks per interval. Thus, 6 intervals multiplied by 3 breaks equals 18 breaks in total.
;

Answered by SlowZasob | 2024-10-01

Resume: Dasar Kebijakan Publik dan Teori Pendekatan dalam Kebijakan PublikA. Dasar Kebijakan PublikKebijakan publik adalah keputusan atau tindakan yang diambil oleh pemerintah atau otoritas publik untuk mengatasi masalah masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, atau lingkungan. Dasar kebijakan publik mencakup prinsip-prinsip yang menjadi landasan pembuatan dan pelaksanaan kebijakan, yaitu:1. Legalitas: Kebijakan harus berlandaskan hukum, seperti Undang-Undang Dasar 1945 (misalnya, Pasal 31 tentang hak pendidikan) atau peraturan daerah, agar memiliki legitimasi dan kekuatan hukum.2. Kepentingan Publik: Kebijakan dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bukan kepentingan individu atau kelompok tertentu, dengan memprioritaskan kesejahteraan umum.3. Partisipasi Masyarakat: Proses pembuatan kebijakan harus melibatkan masyarakat (misalnya melalui konsultasi publik) untuk memastikan kebijakan relevan dan diterima.4. Transparansi dan Akuntabilitas: Kebijakan harus dibuat secara terbuka, dengan mekanisme evaluasi yang jelas untuk memastikan efektivitas dan pertanggungjawaban.5. Efisiensi dan Efektivitas: Kebijakan harus menggunakan sumber daya secara optimal untuk mencapai hasil yang diharapkan, seperti mengurangi kemiskinan atau meningkatkan akses pendidikan.Contoh Dasar dalam Praktik: Kebijakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Indonesia berlandaskan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bertujuan meningkatkan akses pendidikan, melibatkan masyarakat (komite sekolah), dan dievaluasi secara berkala untuk memastikan dana digunakan dengan tepat.B. Teori Pendekatan dalam Kebijakan PublikTeori pendekatan dalam kebijakan publik menjelaskan cara kebijakan dirumuskan, diimplementasikan, dan dievaluasi. Berikut adalah beberapa teori utama:1. Pendekatan Rasional (Rational Approach) • Penjelasan: Kebijakan dibuat melalui analisis logis dan sistematis, dengan mempertimbangkan semua alternatif, biaya, dan manfaat untuk memilih solusi terbaik. • Ciri: Berbasis data, objektif, dan menggunakan model cost-benefit analysis. • Contoh: Penentuan lokasi pembangunan rumah sakit baru berdasarkan analisis kebutuhan kesehatan, jumlah penduduk, dan anggaran. • Kelemahan: Sulit diterapkan jika data tidak lengkap atau ada kepentingan politik.2. Pendekatan Inkremental (Incremental Approach) • Penjelasan: Kebijakan dibuat secara bertahap dengan menyesuaikan kebijakan sebelumnya, bukan perubahan besar-besaran. • Ciri: Pragmatis, minim risiko, dan fokus pada perbaikan kecil. • Contoh: Kenaikan anggaran BOS setiap tahun berdasarkan evaluasi kebutuhan sekolah, tanpa mengubah struktur program secara drastis. • Kelemahan: Kurang inovatif dan bisa terjebak dalam status quo.3. Pendekatan Sistem (Systems Approach) • Penjelasan: Kebijakan dilihat sebagai bagian dari sistem besar yang melibatkan input (masalah, data), proses (pengambilan keputusan), dan output (kebijakan). • Ciri: Mempertimbangkan hubungan antar elemen, seperti pemerintah, masyarakat, dan lingkungan. • Contoh: Kebijakan pengelolaan sampah kota mempertimbangkan input dari masyarakat (keluhan), proses kolaborasi dengan swasta, dan output berupa fasilitas daur ulang. • Kelemahan: Kompleks dan membutuhkan koordinasi tinggi.4. Pendekatan Kolaboratif (Collaborative Governance) • Penjelasan: Kebijakan dirumuskan melalui kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mencapai konsensus. • Ciri: Partisipatif, inklusif, dan berbasis musyawarah. • Contoh: Program kampung tangguh di masa pandemi, melibatkan pemerintah desa, warga, dan LSM untuk mengelola ketahanan pangan dan kesehatan. • Kelemahan: Membutuhkan waktu lama untuk mencapai kesepakatan.KesimpulanDasar kebijakan publik berfokus pada legalitas, kepentingan publik, partisipasi, transparansi, dan efisiensi untuk memastikan kebijakan legitimate dan bermanfaat. Teori pendekatan seperti rasional, inkremental, sistem, dan kolaboratif memberikan kerangka cara kebijakan dirancang dan dijalankan, masing-masing dengan kelebihan dan kelemahan. Dalam praktik, pendekatan ini sering dikombinasikan untuk menghasilkan kebijakan yang efektif, seperti dalam pengelolaan pendidikan atau lingkungan di Indonesia.

Answered by rapipap27 | 2025-07-11