I hope this will be helpful.
65 ∗ 7 = 65 ∗ ( 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 ) = 65 + 65 + 65 + 65 + 65 + 65 + 65 = 455 because she did 65 sit ups each day a week and the week has 7 days.
Using the distributive property, we represent the total sit-ups Marla did as 65 × 7 , which can be expanded to 65 + 65 + 65 + 65 + 65 + 65 + 65 . This results in a total of 455 sit-ups over the week.
;
Aksi terorisme di Indonesia tidak dapat direduksi semata sebagai “pemberontakan” oleh kelompok radikal Islam tanpa terlebih dahulu mengurai kompleksitas dimensi ideologis, sosiologis, dan politik yang melingkupinya. Kecenderungan media dan sebagian aparatus negara untuk secara sistematis mengidentifikasi terorisme dengan Islam radikal menunjukkan bias epistemik yang berbahaya: alih-alih menyelesaikan akar masalah, justru memperdalam polarisasi sosial berbasis identitas.Dalam pendekatan filsafat politik, terorisme bukan sekadar tindak kekerasan, tetapi manifestasi dari krisis representasi dan distribusi kekuasaan. Ia muncul saat sekelompok individu merasa tidak memiliki kanal legitimasi untuk menyuarakan ketidakpuasannya melalui jalur demokratis. Ketika sistem politik abai terhadap ketimpangan dan ketidakadilan struktural, maka yang lahir bukan partisipasi, melainkan resistensi—yang dalam konteks ekstrem berubah menjadi radikalisme kekerasan.Penting untuk dicatat bahwa tidak semua kelompok yang membawa simbol agama otomatis bisa dipukul rata sebagai aktor teroris. Menggeneralisasi Islam sebagai sumber kekerasan justru memperkuat narasi eksklusif dan mempercepat proses radikalisasi. Sebaliknya, penyikapan negara harus berbasis pada data objektif, pendekatan keadilan restoratif, dan strategi deradikalisasi berbasis edukasi, bukan represi semata.Dengan kata lain, solusi terhadap terorisme bukan pada labelisasi, melainkan pada rekonstruksi narasi sosial-politik yang adil, terbuka, dan menghindari stigmatisasi kelompok berbasis keyakinan. Negara seharusnya hadir bukan sebagai mesin penekan, tetapi sebagai ruang dialog yang mampu mencegah ideologi ekstrem berkembang dari akar sosialnya.